Skeptis Sejenak

entahlah, akhir-akhir ini moodku memang naik turun seperti jet coaster. kadang rasanya senang, happy, full smile, hingga ke mood terburuk. Marah2 gak jelas, sedih gak jelas, sensi gak jelas, dsb. Hal ini terkadang menghantuiku, serius. Karena sorotan terhadap diriku dan aktivis2 dakwah dari hari ke hari semakin bertambah, dan semua terasa berat dan memojokkan.

"Ih, kok aktivis dakwah mukanya serem sih?"

"Eksklusif banget."

"Ade kenapa, lagi bad mood ya? Senyum dong."

Duh, plis deh. emang aktivis dakwah itu bukan manusia? yang merasa marah, bete dengan kesehariannya yang padat dan nyebelin, dan jenuh dengan aktivitas yang cenderung monoton itu?

Sejak dulu, aku memang selalu ngebiasain untuk cuek dengan pendapat orang. Pada tataran tertentu, aku sama sekali tidak peduli orang bilang apa. Mungkin tidak terlalu EGP, tapi aku belajar tutup telinga pada komentar negatif yang sama sekali tidak membangun. Dan itu, banyak sekali.

"Ade, kamu terlalu sensitif!" Hemm...trus?

"Kamu belum pernah punya pacar ya? iih...udah gede kok belum punya pacar sih." No comment, nanggepinnya takut dosa.

"Kenapa sih kamu gak mau jalan2 sama kita ade. gaul dikit dong." Gaul? seandainya jaminan surgaku sudah ada, pasti kulakukan.

"Ade, kamu gemukan lagi ya? diet dung. Jangan makan makanan berlemak, olahraga,dsb... dst.." Thanks to your advice, friend. Tapi apakah aku harus merelakan hariku ditelan dengan menghitung jumlah kalori yang keluar masuk?

etc...

Lelah

Hampa hingga rasanya begitu kering.

Pada akhirnya, biarlah aku melabuhkan segala sedihku, jenuhku, dan marahku pada satu titik. Hingga benar2 aku merasa lepas. Dan aku hanya berkata,

"Hidup ini benar-benar indah Rabb... indah."

0 comments: