Menangislah...

Dalam hidup, kesedihan adalah sesuatu yang biasa. Begitu biasanya, hingga tak ada orang yang ak pernah merasakan kesedihan. Namun yang terpenting bukanlah apakah kita pernah merasakan kesedihan atau tidak, melainkan bagaimana cara kita menghadapi kesedihan itu. Ada orang yang menghadapinya dengan hanya duduk menangis sepanjang hari. Sebagian lainnya memilih memalingkan muka dan menganggap hal yang menyebabkan kesedihan itu hanya khayalan. Yang lain jadi memendam kesedihannya dan menjadi gila kegiatan. Ada juga yang menjadi gila sungguhan. Semua orang punya caranya masing-masing dalam bersedih dan menyembuhkan kesedihan. Kesedihan adalah hal lumrah. Namun jika dibiarkan berlarut-larut, kesedihan akan memacu timbulnya stress dan depresi. Stress adalah pemicu berbgai penyakit berat, diantaranya kanker dan gangguan jantung. Sedang deperesi yang tak lain adalah saudara stress, adalah factor yang dicurigai sebagai pemicu kelainan jiwa yang parah, seperti Obsessive Compulsive, Skizofrenia, hingga kepribadian ganda. Kesedihan memang tak selamanya buruk. Karena perasaan sedih yang wajar justru membuat hati manusia lebih lembut dan peka. Kesedihan juga merupakan suatu fitrah dalam diri manusia, ketika hal yang terjadi tak seindah yang dibayangkan. Kesedihan merupakan suatu ekspresi dari jiwa manusia atas segala kelemahan, ketidakpercayaan, kekecewaan… Seorang bijak pernah mengatakan bahwa “Lebih baik bersedih dan menangis daripada tidak pernah bersedih sama sekali”. Bahkan sebagian orang memuji bahwa lelaki yang menangis lebih berani daripada lelaki yang memendam kesedihannya kuat-kuat. Mengapa? Sebab laki-laki yang menangis menunjukkan bahwa ia bukanlah orang yang pengecut dalam mengungkapkan gejolak emosinya. Jadi anggapan bahwa lelaki dilarang menangis jelas adalah paradigma yang salah. Paradigma diskriminatif yang telah usang dari jamannya. Tidak ada yang salah dengan air mata. Maka menangislah. Siapapun engkau. Saat kau rindu Saat sedih terasa tak bernama Saat hujan menitik sendu Saat raga tak berdaya.

0 comments: